Silsilah Siagian
Orang
Batak mempunyai cerita atau legenda atau “Tarombo” sendiri bahkan
berawal dari manusia pertama / generasi pertama (1 generasi 100 tahun). Inilah
yang disebut Legenda Keajaiban yang berlangsung selama 30 generasi.
Legenda Keajaiban berlanjut ke Silsilah orang Batak sebanyak 12
generasi, kemudian dilanjutkan dengan Silsilah Marga hingga sekarang ini
sekitar 20 generasi. Di hitung dari jumlah generasi, silsilah orang
Batak sudah seputar 6.000 tahun.
Tarombo
Batak di-analogi-kan sebagai “Pohon Beringin”, mempunyai akar, batang,
dahan, ranting, daun, bunga dan buah. Ada peribahasa Batak yang berbunyi
sebagai berikut: “Tinitip sangga bahen huru-huruan, jolo sinungkun
marga asa niboto partuturon“, artinya “tanyakan dulu marga, barulah
diketahui kekerabatan”. Tata krama ini berlaku hingga saat ini dalam
adat Batak. Contohnya, kalau saya bermarga Siagian bertemu dengan
seseorang yang memperkenalkan diri bermarga Siagian, saya akan bertanya
kepadanya Siagian-nya dari mana, kemudian saya tanyakan lagi Siagian
nomer berapa. Dengan demikian saya bisa menentukan / mendeklarasikan
bahwa dia saya panggil cucu, anak, abang atau adik, paman atau nenek.
Tegasnya kalau dia bernomer 17 akan saya sebut cucu, kalau dia bernomer
16 akan saya sebut anak, kalau dia bernomer 15 akan saya sebut abang
atau adik, dan kalau dia bernomer 14 akan saya sebut bapak, dan kalau
dia bernomer 13 akan saya sebut nenek. Tidak hanya itu, tata krama adat
Batak diatas juga berlaku antar marga. Contohnya, kalau istri saya
bermarga Tampubolon, maka saya akan menyebut semua marga Tampubolon
Hulahula / Raja / Tulang. Demikian pula kalaau adik saya perempuan
menikah dengan marga Situmorang, maka kerabatnya akan saya sebut Lae
(ipar) / Amangboru (paman).
Oleh
sebab itu kalau seseorang Batak tidak tahu Taambo / silsilah /
Tarombo-nya, maka dia akan sulit mengikuti tata krama Batak. Tata krama
yang diceritakan ini tidak berlaku atau diberlakukan kepada suku atau
etnik lain. Maka dalam pergaulan sehari-hari, pergaulan orang Batak
tidak kaku bahkan luwes, sehingga dia bisa hidup dimana-mana. Tidak
menjadi penghalang orang Batak menikah dengan suku atau etnik lain,
karena mereka akan diberi atau diangkat marga sesuai dengan aturan main
yang ada.
Adapun garis besar silsilah Siagian adalah sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar